Ziarah Makam Syekh Ahmad Marzuqi bin Ahmad Mirshod (Guru Marzuqi Cipinang Muara)

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam Syekh Ahmad Marzuqi bin Ahmad Mirshod (Guru Marzuqi Cipinang Muara)
Sumber Gambar: Jatman.or.id

Laduni.ID, Jakarta – KH. Ahmad Marzuqi bin Ahmad Mirshod bin Hasnum bin Ahmad Mirshod bin Hasnum bin Khotib Sa’ad bin Abdurrohman bin Sulthon atau biasa dikenal dengan Guru Marzuqi adalah salah satu dari enam guru (ulama) Betawi yang sangat dihormati dan disegani, serta memiliki pengaruh yang besar dalam penyebaran Islam di tanah Betawi.

Guru Marzuqi lahir di Rawabangke (Rawa Bunga) Jatinegara Batavia (Jakarta Timur) pada malam Ahad, 16 Ramadhan 1293 H. Beliau merupakan anak dari pasangan KH. Ahmad Mishod, seorang khotib di masjid Al-Jami’ul Anwar Rawabangke (Rawa Bunga) dengan Nyai Hj. Fathimah binti KH. Syihabuddin Maghrobi Al-Madura.

Saat berusia 9 tahun, ayahanda beliau meninggal dunia, sehingga beliau diasuh oleh sang ibu dan menimba ilmu kepada KH. Anwar. Oleh KH. Anwar, Guru Marzuqi kecil belajar Al-Qur’an dan bidang keilmuan lainnya.

Setelah menginjak usia 16 tahun beliau serahkan kepada Habib Utsman bin Muhammad Banahsan untuk belajar. Saat menimba ilmu kepada Habib Utsman, saat itulah nampak kelebihan dari diri Guru Marzuqi. Habib Utsman meilhat Guru Marzuqi sebagai sosok yang genius dan memiliki daya ingat yang tajam dalam menghafal.

Oleh karena itu, Habib Utsman mengarahkan Guru Marzuqi untuk melanjutkan pendidikannya di Mekkah dan berguru kepada para ulama Mekkah. Di antara guru-guru beliau di Mekkah adalah Syekh Usman al-Sarawaqi, Syekh Muhammad Ali al-Maliki, Syekh Muhammad Amin, Sayyid Ahmad Ridwan, Syekh Hasbullah al-Misri, Syekh Mahfuz al-Termasi, Syekh Salih Bafadhal, Syekh Abdul Karim, Syekh Muhammad Sa’id al-Yamani, Syekh Umar bin Abu Bakar Bajunayd, Syekh Mukhtar bin ‘Atarid, Syekh Khatib al-Minangkabawi, Syekh al-Sayyid Muhammad Yasin al-Basyumi, Syekh Marzuqi al-Bantani, Syekh Umar Sumbawa, Syekh Umar Syatha, dan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.

Setelah 7 tahun di Mekkah, Guru Marzuqi mendapat sepucuk surat dari Habib Utsman yang meminta pulang ke tanah air. Di Batavia, Guru Marzuqi diminta mengajar di Masjid Jami’ al-Anwar Rawa Bangke (Rawa Bunga) Jatinegara, menggantikan gurunya, Habib Utsman bin Muhammad Banahsan.

Namun, karena situasi dan kondisi yang tidak kondusif, Guru Marzuqi memutuskan pindah ke Kampung Muara pada tahun 1921 dan mendirikan madrasah dan Masjid Al-Marzuqiyah. Dari sinilah beliau menerima santri dari Jakarta dan sekitarnya.

Di antara murid-murid beliau adalah KH. Abdullah Syafi`i (pendiri perguruan Asy-Syafi’iyyah), KH. Thohir Rohili (pendiri perguruan Ath-Thahiriyyah), KH. Noer Alie (pahlawan nasional, pendiri perguruan At-Taqwa, Bekasi), KH. Muchtar Thabrani (pendiri YPI Annuur, Bekasi), dan masih banyak lagi.

Selain berdakwah dan mengajar, Guru Marzuqi juga turut andil dalam pendirian NU di Batavia. Guru Marzuqi diminta langsung oleh Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari untuk mendirikan NU di Batavia, bahkan Guru Marzuqi menjabat sebagai Rais Syuriyah hingga wafat beliau.

Lokasi Makam

Guru Marzuqi wafat pada Jumat, 25 Rajab 1352 H pukul 06.15 WIB. Jenazah beliau dishalatkan dan diimami oleh Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsy Kwitang.

Makam Guru Marzuqi berada di Jl. Kesadaran Raya No.18-26, RT.2/RW.1, Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, berdekatan dengan Komplek Masjid Jami’ Al-Marzuqiyyah.

Sumber foto: Jatman.or.id


Editor: Daniel Simatupang