Ziarah Makam Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi
Sumber Gambar: FB Rud Muhammad Abdullah

Laduni.ID, Jakarta – Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi adalah seorang ulama besar yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat Surabaya. Akhlak dan perilakunya membuat semua orang yang di dekatnya merasa nyaman, penuh cinta, dan kasih sayang.

Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi lahir di Kota Khala Rasyid, Hadramaut, Yaman Selatan pada tahun 1265 H/1845 M. Sejak kecil Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi diasuh oleh ibunya, Syekhah Sulumah binti Salim bin Sa’ad bin Smeer. Sedang ayahnya, Habib Idrus bin Muhammad Al-Habsyi sudah lebih dulu berdakwah di Indonesia, tepatnya di Majalengka dan wafat di sana pada 1919 M.

Beliau juga diasuh oleh pamannya sendiri, Habib Shaleh bin Muhammad Al-Habsyi dan Al-Habib Abdullah, dari pamannya itu jugalah Habib Muhammad belajar tentang agama Islam, seperti Al-Qur’an, tafsir, hadis, fikih, dan lain-lain.

Sebelum genap tujuh tahun, Habib Muhammad melanjutkan belajarnya kepada Mu’allim Ali Syuwa’i di tempat pengajian umum di Hauthah. Beliau juga mengkhatamkan Al-Qur’an kepada Syekh Ahmad Al-Baiti.

Dalam menuntut ilmu, Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi mengorbankan segalanya hanya untuk belajar. Beliau berpindah-pindah tempat, menetap di satu kota dan menetap di kota lain, menimba ilmu kepada banyak guru, dan menghabiskan banyak biaya.

Beberapa guru beliau adalah Habib Abdullah bin Thoha Al-Haddar Al-Haddad, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Habib Idrus bin Umar Al-Habsyi, Habib Idrus bin Abdul Qadir bin Muhammad Al-Habsyi, Habib Muhsin bin Alwi Assegaf, Habib Hasan bin Husein bin Ahmad Al-Haddad, Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pada usia 16 tahun beliau diriwayatkan pergi ibadah haji untuk pertama kalinya. Setelah kembali dari Mekkah, tidak lama kemudian beliau memutuskan untuk haji yang kedua kalinya dan memutuskan menetap di sana dan belajar kepada para ulama Hijaz.

Beberapa guru beliau di Mekkah adalah Sayyid Fadhl bin Alwi bin Alwi bin Muhammad bin Sahl Maulad Dawileh (yang kemudian menjadi tokoh habaib di Turki), Al-Allamah Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (mufti Syafi’i di Makkah), Al-Allamah Sayyid Umar bin Abdullah Al-Jufri, dan Al-Allamah Asy-Syaikh Muhammad bin Muhammad Al-‘Azab. Beliau juga mendalami tajwid kepada sayyid Muhammad An-Nuri.

Disebutkan bahwa Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi bermukim di Surabaya pada pertengahan abad ke-20. Di Surabaya beliau dikenal sebagai sosok ulama yang berakhlak mulia dan dermawan, sampai-sampai Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi dijuluki sebagai “Ayah Anak Yatim dan Miskin”.

Di antara murid-murid beliau adalah Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhar, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi, Habib Thahir bin Alwi Al-Haddad, Habib Abubakar bin Muhammad Assegaf, dan masih banyak lagi murid-murid Habib Muhammad yang melanjutkan perjuangannya.

Beliau juga yang pertama kali merintis penyelenggaraan haul para waliyullah dan shalihin. Untuk pertama kalinya, beliau menggelar haul Habib Muhammad bin Thahir Al-Haddad di Tegal, Jawa Tengah. Beliau juga merintis kebiasaan berziarah ke makam para awliya dan shalihin.

Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi juga yang membawa Simthud Durar ke Indonesia, yaitu salah satu kitab maulid yang umum dibaca oleh masyarakat Islam Indonesia.

Lokasi Makam

Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi wafat di Surabaya pada 12 Rabiul Akhir 1337 H. Makam beliau terletak di dalam Qubah di pemakaman Habib Hasan Al-Habsyi di kawasan Masjid Ampel, Surabaya. Makam Al Habsyi Ampel Surabaya memiliki gaya bangunan dan arsitektur yang indah, bangunan makam bergaya seni perpaduan Arab dan Eropa terlihat jelas di ornament-ornamennya.

Di pemakaman yang sama, terdapat makam ulama besar lainnya yang juga merupakan menantu dari Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsy. Dia adalah Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhor.

Sumber foto: kimbaharisukolilobaru.blogspot, FB Cci Rhatna, FB Achmad Zein Na’im,


Editor: Daniel Simatupang