Selasa, 24 Desember 2024 Pesantren Nihayatul Amal Purwasari, Karawang, Jawa Barat ponpes_nihayatul_amal
Senin, 23 Desember 2024 Pesantren Al-Basyir, Bogor, Jawa Barat, KH. Dudung Basyir
Sabtu, 21 Desember 2024 Pondok Pesantren Manba'ul Huda didirikan oleh KH. Ahmad Suhendi pada tanggal 9 Rojab 1409 Hijriyah,...
Jumat, 20 Desember 2024 Pesantren Sirojul Ummah merupakan salah satu pesantren yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa...
Jumat, 20 Desember 2024 Menjadi pondok pesantren unggul dalam menanamkan Iman dan Taqwa (IMTAQ), serta mengembangkan ilmu...
Kamis, 19 Desember 2024 Pesantren Terpadu Assa'adah Li Nahdlatil 'Ulama, Tangerang, Banten
Rabu, 18 Desember 2024 Pondok Pesantren Darunnajah dibangun di atas tanah wakaf seluas + 2,5 Ha. Dengan batas area sebelah...
Selasa, 17 Desember 2024 Pesantren Darullughah Wadda’wah Pasuruan atau yang biasa disebut Pesantren Dalwa Pasuruan didirikan...
Pesantren adalah institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan indigenius, khas Indonesia. Telah beratus tahun lahir, tetapi ia masih eksis sampai hari ini, dan masih diminati oleh masyarakat.
Pesantren Tebuireng akan mengadakan Festival Pesantren Tebuireng 2024 pada Rabu sampai Sabtu 1-4 Mei 2024 di Pesantren Tebuireng, Jombang. Acara ini menjadi momen bersejarah yang dinantikan oleh para santri dan alumni dari berbagai penjuru Tanah Air.
Mustasyar Yayasan Islam Al-Hamidiyah, Dr. (H.C.) H. Lukman Hakim Saifuddin menuturkan dalam sambutannya, bahwa haul merupakan peringatan atas wafatnya sosok yang hebat dan kharismatik.
Selasa pagi (9/12/2024) Pesantren Al-Hikam Depok menyelenggarakan Khotmul Qur'an sebagai bentuk tasyakuran harlah pesantren yang ke-13. Acara tersebut diadakan di maqbarah Almarhum Almaghfurlah KH. Hasyim Muzadi, pendiri pesantren.
Silaturrahmi Bani Hadu dan Bani Ruham ini merupakan momentum penting tersambungnya silsilah para kyai, nyai dan pesantren besar di Jawa Timur, mulai dari Banyuwangi sampai pulau Garam Madura.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Demikianlah sebuah pribahasa yang sepertinya tepat menggambarkan sosok kharismatik KH. Achmad Sjaichu,” ujar Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya sebagai Keynote Speaker.