Minggu, 19 Maret 2023 Pesantren Darussalam Bergas, Kab. Semarang didirikan pada tahun 1993, yang merupakan bentuk...
Minggu, 19 Maret 2023 Pondok Pesantren Al-Hikmah Pedurungan lor Semarang terletak kurang lebih 100 m dari jalan raya...
Minggu, 19 Maret 2023 Pesantren Asshodiqiyyah terletak diatas tanah Hak Milik seluas kurang lebih 2,9 Ha. Pesantren...
Minggu, 19 Maret 2023 Karena keinginan tersebut mulai menampakkan hasil dan respon masyarakat mulai muncul, maka pada...
Sabtu, 18 Maret 2023 Pesantren Assanusi terletak kurang lebih 29 KM dari pusat Kota Cirebon. Merupakan ujung dari daerah...
Sabtu, 18 Maret 2023 Yayasan Nuurusshidiiq merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sejak tahun 2000, beralamat di...
Sabtu, 18 Maret 2023 Pondok Pesantren ‘Ainurrafiq Kuningan mulai dibangun tahun 1999, dan mulai beropreasi pada tahun...
Sabtu, 18 Maret 2023 Berawal pada tahun 1926 M, Pondok pesantren Al-Anwar didirikan oleh KH.Anwar bin KH.Rumli bertempat...
LADUNI.ID, Jakarta - Dalam rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU, 16 Rojab 1344 1444 H. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan Anugrah kepada pondok pesantren di Indonesia yang usianya di atas 1 abad atau 100 tahun lebih dan masih exsis hingga sekarang.
Syekh Ammar merupakan Imam Besar Masjidil Aqsha yang sering berkunjung ke pesantren-pesantren di Indonesia
Pondok Pesantren memiliki kontribusi besar dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama melainkan juga ilmu pengetahuan umum
Dalam mauidzah-nya, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Yanbu’ul Ulum, M. Najih Arromadloni menyampaikan bahwa menerapkan protokol kesehatan merupakan perintah agama yang bersifat wajib dan prioritas menjadi bagian dari hifdz al-nafs (menjaga jiwa) yang termasuk dalam daruriyat al-khams (lima pilar utama hukum Islam).
“Kalau mau punya anak bermental kuat, orangtua-nya harus lebih kuat, punya anak itu jangan hanya sekedar sholeh tapi juga bermanfaat untuk umat, orangtua harus berjuang lebih ikhlas, ikhlas, ikhlas,” pesan KH. Hasan Abdullah Sahal, pimpinan Pondok Gontor kepada para wali santri.
Rekruitmennya cukup sulit. Sarat masuk menjadi penghuni pesantren ini harus puasa ngrowot 40 hari, 1 tahun, 2 tahun sampai 3,5 tahun. Setiap santri baru diberi masa puasa berbeda. Setelah lulus dilanjutkan puasa dawud.