Dukung kami untuk mengoperasikan, memelihara, dan mengembangkan portal ini lebih baik
Rabu, 5 Pebruari 2025 Pesantren Daar El-Huda didirikan oleh 4 serangkai yaitu Abah KH. Uding Syamsuddin bin KH. Arsyad,...
Rabu, 5 Pebruari 2025 Pondok Pesantren Madinatul Ulum ini merupakan lembaga pendidikan Pondok Pesantren yang berada di...
Selasa, 4 Pebruari 2025 Pondok Pesantren l-Ishlahuddiny, Kediri, Lombok Barat dirintis oleh dua orang tokoh bersaudara...
Senin, 3 Pebruari 2025 Pondok Pesantren Modern Al Umanaa berada di bawah naungan Yayasan Al Umanaa yang dipimpin oleh Dra....
Senin, 3 Pebruari 2025 Pesantren Al-Barokah Bondowoso
Sabtu, 1 Pebruari 2025 Pesantren Daruttauhid Al Alawiyyah Jepara berdiri sejak tahun 1982 yang didirikan oleh Romo KH....
Jumat, 31 Januari 2025 Handil Gayam Desa Kampung Baru merupakan salah satu pedesaan yang berlokasi di distrik Kota...
Kamis, 30 Januari 2025 Pondok Pesantren Modern Nurussalam berdiri di atas tanah seluas 1,2 ha, yang berlokasi di Desa...
Pesantren adalah institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan indigenius, khas Indonesia. Telah beratus tahun lahir, tetapi ia masih eksis sampai hari ini, dan masih diminati oleh masyarakat.
Pesantren Tebuireng akan mengadakan Festival Pesantren Tebuireng 2024 pada Rabu sampai Sabtu 1-4 Mei 2024 di Pesantren Tebuireng, Jombang. Acara ini menjadi momen bersejarah yang dinantikan oleh para santri dan alumni dari berbagai penjuru Tanah Air.
Mustasyar Yayasan Islam Al-Hamidiyah, Dr. (H.C.) H. Lukman Hakim Saifuddin menuturkan dalam sambutannya, bahwa haul merupakan peringatan atas wafatnya sosok yang hebat dan kharismatik.
Selasa pagi (9/12/2024) Pesantren Al-Hikam Depok menyelenggarakan Khotmul Qur'an sebagai bentuk tasyakuran harlah pesantren yang ke-13. Acara tersebut diadakan di maqbarah Almarhum Almaghfurlah KH. Hasyim Muzadi, pendiri pesantren.
Silaturrahmi Bani Hadu dan Bani Ruham ini merupakan momentum penting tersambungnya silsilah para kyai, nyai dan pesantren besar di Jawa Timur, mulai dari Banyuwangi sampai pulau Garam Madura.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Demikianlah sebuah pribahasa yang sepertinya tepat menggambarkan sosok kharismatik KH. Achmad Sjaichu,” ujar Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya sebagai Keynote Speaker.