Rabu, 15 Januari 2025 Pondok pesantren Darul Amanah, terletak di Sukorejo Kab.Kendal, Jawa Tengah. lokasi di pinggir...
Selasa, 14 Januari 2025 Berdirinya Pondok Pesantren Darussalam sesungguhnya merupakan sebuah wujud kepedulian dan...
Selasa, 14 Januari 2025 Dari sebuah pengajian biasa pada tahun 1996 di Sekolah Menengah Pertanian yang kini menjadi SMK...
Senin, 13 Januari 2025 Pesantren Terpadu Bismillah berlokasi di Jl. Palka Km. 22 Barugbug Padarincang, Serang, Banten....
Jumat, 10 Januari 2025 Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung didirikan oleh almaghfurlah KH. Ali Imron pada 1 Muharram...
Kamis, 9 Januari 2025 Pondok Pesantren Idris Bintan merupakan pondok pesantren yang didirikan para Da'i di Kepulauan Riau...
Kamis, 9 Januari 2025 Yayasan daruth thalibin berdiri tahun 1979 ,bertempat di Ds. Sidodadi Kecamatan Bangilan kabupaten...
Rabu, 8 Januari 2025 Pondok Pesantren Hajar Aswad merupakan pondok cabang dari Ponpes Sunan Pandanaran. Terletak di...
Pesantren adalah institusi pendidikan keagamaan yang sangat unik dan indigenius, khas Indonesia. Telah beratus tahun lahir, tetapi ia masih eksis sampai hari ini, dan masih diminati oleh masyarakat.
Pesantren Tebuireng akan mengadakan Festival Pesantren Tebuireng 2024 pada Rabu sampai Sabtu 1-4 Mei 2024 di Pesantren Tebuireng, Jombang. Acara ini menjadi momen bersejarah yang dinantikan oleh para santri dan alumni dari berbagai penjuru Tanah Air.
Mustasyar Yayasan Islam Al-Hamidiyah, Dr. (H.C.) H. Lukman Hakim Saifuddin menuturkan dalam sambutannya, bahwa haul merupakan peringatan atas wafatnya sosok yang hebat dan kharismatik.
Selasa pagi (9/12/2024) Pesantren Al-Hikam Depok menyelenggarakan Khotmul Qur'an sebagai bentuk tasyakuran harlah pesantren yang ke-13. Acara tersebut diadakan di maqbarah Almarhum Almaghfurlah KH. Hasyim Muzadi, pendiri pesantren.
Silaturrahmi Bani Hadu dan Bani Ruham ini merupakan momentum penting tersambungnya silsilah para kyai, nyai dan pesantren besar di Jawa Timur, mulai dari Banyuwangi sampai pulau Garam Madura.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Demikianlah sebuah pribahasa yang sepertinya tepat menggambarkan sosok kharismatik KH. Achmad Sjaichu,” ujar Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya sebagai Keynote Speaker.