Asy-Syaikh Al-Imam Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi lahir pada 16 April 1911 M di Desa Daqadus, Distrik Mith Ghamr, Provinsi Daqahlia, Republik Arab Mesir. Di usia yang masih dini, 11 tahun, ia sudah hafal al-Quran.
Diyakini bahwa kisah tersebut menjadi awal mula istilah Halal bi Halal muncul. Istilah ini murni digagas oleh ulama nusantara, KH. Abdul Wahab Chasbullah. Sekilas memang istilah ini tidak akan ditemukan pada masa Nabi SAW, karena sepertinya istilah ini hanya berlaku di dalam tradisi Indonesia.
Di bulan Syawal masyarakat Nusantara memiliki tradisi "Lebaran Ketupat". Lebaran ini dirayakan di hari ke-8 setelah melaksanakan puasa sunnah Syawal selama 6 hari yang dimulai sehari setelah Hari Raya Idul Fitri .
Silaturrahmi merupakan ibadah yang sangat agung, mudah dan membawa berkah. Kaum Muslimin hendaknya tidak melalaikan dan melupakannya. Sehingga perlu meluangkan waktu untuk melaksanakan amal sholeh ini.
Buya Leter diangkat menjadi tuanku di Surau (Pesantren) Mato Aia, Pakandangan, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat tahun 1971. Itu artinya Leter sudah diakui sebagai tamatan pesantren dan memiliki pengetahuan agama.
Ulama menjelaskan bahwa puasa tersebut seperti puasa 1 tahun sebab 1 kebaikan dilipatgandakan 10 kebaikan. Maka...
Habib Ali Al-Jufri sudah lama mengemban tanggung jawab dalam menjalankan dakwahnya. Ia berdakwah kesegala penjuru negara dan hampir berkeliling dunia sejak dari tahun 90-an. Habib Ali al Jufri berdakwah untuk menyampaikan risalah-risalah Islam yang sedang beliau embankan.
Dengan pemaknaan Idul Fitri dan makna fitrah yang benar, maka hari raya ini harus menjadi momentum kita untuk lebih dalam lagi menyadari bahwa kita harus kembali menjadi manusia yang fitri.
KH. Moh. Sholih Musthofa adalah pengasuh keenam dari delapan pengasuh sampai sekarang. KH. Moh. Sholih Musthofa lahir dari pasangan KH. Musthofa bin KH. Abdul Karim bin K.H. Abdul Qahar dengan Nyai Aminah binti K.H. Sholeh Tsani. Ayah KH. Moh. Sholih Musthofa yakni KH. Musthofa adalah pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatut Thalabah di Kranji Paciran Lamongan
KH. Moh Dhofir Suhaimi, beliau adalah ulama kharismatik dari Trenggalek dan pendiri pesantren Manbaul Huda Trenggalek.